Wabup Konsel Tegaskan Penerapan Asas 6 T dan Pastikan Penerima Pupuk Terverifikasi

97 views
Dinas DPHP saat menggelar sosialisasi dan pengawasan pupuk bersubsidi. (Foto: Udin)

ANDOOLO, suryametro.id – Dalam rangka mendorong produktifitas dan kualitas hasil pertanian di Kabupaten Konawe Selatan, maka dibutuhkan penerapan teknologi budidaya secara tepat dengan penggunaan sarana produksi sesuai teknologi yang direkomendasikan dimasing-masing wilayah, Rabu (26/5/2021).

Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Konsel Rasyid, didampingi Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DPHP) Hidayatullah. Saat membuka kegiatan sosialisasi dan pengawasan pupuk bersubsidi disalah satu hotel.

Dikatakannya, salah satu komponen utama dalam peningkatan produksi tersebut, adalah ketersediaan pupuk. Dan berdasarkan data yang ada, produktifitas padi sawah di Konsel sebagai komoditas. Penggunaan pupuk terbesar baru mencapai rata-rata 4,1 ton/Ha, begitupun komoditas perkebunan dan holtikulturan lainnya, masih jauh dari harapan.

“Untuk itu kita berharap sosialisasi pupuk bersubsidi, yang merupakan bantuan pemerintah ini, bisa mendorong distribusi dan pemanfaatannya lebih optimal. Sehingga dapat meningkatkan produktifitas hasil pertanian, perkebunan maupun hortikultura di wilayah Kosel,” jelasnya.

Agar kebijakan pupuk bersubsidi efektif dan sesuai harapan, lanjut mantan anggota legislatif Provinsi Sultra ini, dihadapan peserta sosialisasi yang terdiri dari para produsen, distributor dan pengecer. Serta kelompok tani, Rasyid menegaskan akan pentingnya penerapan asas 6 T (tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat tempat, tepat mutu dan tepat harga).

“Jika kita disipilin terapkan asas 6 Tepat, maka permasalahan pada sektor pertanian bisa teratasi dengan baik, dan berdampak pada peningkatan provitas komoditas pertanian dan bertambahnya pendapatan para petani kita,” ungkapnya.

Selain itu, pasangan Bupati Surunuddin Dangga ini juga mengatakan, untuk menghindari permasalahan pupuk langka, tak tersedia, telat datang dan disalah gunakan, ia menghimbau agar menghindari penyaluran yang tidak terdaftar dalam sistem e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), yang telah ditentukan lokasinya, dan secara cermat memastikan penerima telah tervalidasi dan terverifikasi serta selalu berkoordinasi dengan BPP setempat.

“Juga pedomani pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi, bangun komunikasi dengan pihak BPP mengenai jumlah kebutuhan pupuk dan libatkan BUMDES dalam distribusinya. Serta bersama sama mengawasi pihak penyalur hingga penerima dengan prinsip mengutamakan kepentingan petani,” tukasnya

Mengakhiri sambutannya, Wabup Rasyid meminta seluruh bantuan alat mesin pertanian (alsintan) modern yang ada dalam Gapoktan agar dimaksimalkan pengawasan dan pemeliharaannya, dengan sistem pengelolaan bersama bukan bersifat kepemilikan secara individu.

Reporter : Udin