PAPUA, suryametro.id – Evakuasi dua jenazah anggota TNI- Polri yang ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Papua saat menjaga tarawih di Papua Tengah sempat terkendala.
Jenazah dua korban meninggal akibat baku tembak dengan KKB, yakni anggota Polsek Ilu Brigadir Dua (Bripda) Mesak Indey dan anggota Koramil Ilu Sersan Dua (Serda) Riswar itu masih belum bisa dievakuasi pada Sabtu (25/3/2023) malam.
”Jenazah Serda Riswar dan Bripda Mesak belum dapat dievakuasi pada Sabtu malam karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan,” kata Komandan Resor Militer (Danrem) 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo, Sabtu (25/3) dilansir dari Kompas.id.
Untuk itu, pihaknya sempat mengamankan area di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah sebagai tempat pendaratan pesawat.
“Kami akan mengamankan area pesawat mendarat untuk mengevakuasi jenazah keduanya dari Distrik Ilu,” jelas Sri Widodo pada Sabtu malam.
Kini, ia menyatakan, jenazah Serda Riswar dan Bripda Mesar telah dievakuasi ke Markas Koramil Ilu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak 16 anggota TNI- Polri yang menjaga ibadah tarawih di Masjid Al Amaliah, Distrik Ilu diserang dua orang KKB sekitar pukul 20.00 WIT.
Kontak senjata atau peristiwa tembak-menembak itu terjadi hingga pukul 21.00 WIT.
Akibatnya, dua orang personel, yakni Serda Riswar dan Bripda Mesak, meninggal dunia akibat tertembak.
Serta Riswar tertembak di bagian tulang belakang dan dagu bagian bawah.
Sementara itu, Bripda Mesak tertembak di bagian perut.
Selain korban meninggal, ada juga satu korban luka berat, yakni anggota Polsek Ilu Brigpol Muhammad Arif Hidayat.
Bagian pahanya tertembak dan masih ditangani petugas medis.
Kronologi penembakan anggota TNI- Polri saat menjaga ibadah tarawih di Papua Tengah oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) diungkapkan oleh pihak kepolisian dan TNI, Sabtu (25/3/2023).
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menerangkan, kejadian tersebut bermula saat belasan personel TNI- Polri bertugas menjaga warga yang melaksanakan salat Tarawih di Masjid Al Amaliah di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah mulai pukul 19.30 WIT.
Personel keamanan gabungan yang menjaga keamanan ibadah Ramadan umat Islam tersebut berasal dari Polsek Ilu dan Koramil Ilu.
Setengah jam kemudian, yakni sekitar pukul 20.00 WIT, KKB menyerang dan menembaki personel yang sedang berjaga itu.
Kontak senjata atau peristiwa tembak-menembak itu terjadi hingga pukul 21.00 WIT.
Akibatnya, dua orang personel meninggal dunia akibat tertembak. Identitas ketiga anggota TNI dan polisi yang jadi korban tembak menembak dengan KKB adalah:
Pertama, anggota Polsek Ilu Brigadir Dua (Bripda) Mesak Indey. Ia tertembak di bagian perut.
Kedua, anggota Koramil Ilu Sersan Dua (Serda) Riswar. Ia tertembak di bagian tulang belakang dan dagu bagian bawah.
Selain korban meninggal, ada juga satu korban luka berat, yakni anggota Polsek Ilu Brigpol Muhammad Arif Hidayat. Bagian pahanya tertembak dan masih ditangani petugas medis.
“Anggota masih mendalami pelaku penyerangan berasal dari kelompok mana,” jelas Irjen Pol Fakhiri, Sabtu (25/3) dilansir dari Antara.
Usai melakukan penyerangan, anggota KKB langsung melarikan diri.
Tidak ada jemaah salat Tarawih yang terluka dalam peristiwa penyerangan hingga baku tembak ini.
Di sisi lain, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyebutkan, ada dua anggota KKB yang terlibat dalam penyerangan ini.
Para pelaku masing-masing menggunakan satu senjata laras panjang dan satu senjata laras pendek.
Usai peristiwa mematikan itu terjadi, situasi keamanan di Puncak Jaya dalam kondisi siaga satu (kesiagaan tertinggi).
“Aparat gabungan TNI dan Polri bersiaga untuk mengantisipasi serangan susulan kelompok tersebut,” jelas Ignatius dilansir dari Harian Kompas, Sabtu (25/3).
Sementara itu, Komandan Resor Militer (Danrem) 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo mengungkapkan, pihaknya tak menyangka KKB akan menyerang 16 personel gabungan TNI- Polri yang menjaga keamaan ibadah salat Tarawih.
”Kami sama sekali tidak menyangka kelompok ini bisa menyerang 16 personel aparat keamanan gabungan TNI- Polri di Masjid Al Amaliah. Saat terjadi serangan, jemaah tengah melaksanakan shalat Tarawih,” ungkap Sri Widodo.
Ia pun menerangkan, aparat gabungan TNI-Polri tengah melakukan upaya pengejaran terhadap para pelaku.
Sumber: tribunnews.com