LABUNGKARI, suryametro.id – Biasanya ketika memasuki akhir ramadan tepatnya satu minggu sebelum lebaran, harga kebutuhan pokok di beberapa daerah di Indonesia, khususnya Kabupaten Buton Tengah (Buteng) bisa dikatakan pasti mengalami kenaikan harga. Bahkan, hal itu sudah bisa dikatakan sebagai budaya sejak dulu.
Kenaikan harga dipicu bukan karena ketersedian bahan pokok yang langka. Namun dikarenakan ketika satu minggu sebelum lebaran banyak masyarakat yang membeli dengan tidak sesuai kebutuhan dan tidak sewajarnya atau bisa disebut budaya memborong.
Walaupun ketersedian bahan pokok di bulan ramadhan masi terbilang aman, akan tetapi kenaikan harga bahan pokok tidak dapat di hindari di karenakan kebutuhan masyarakat meningkat.
Menurut pengamatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Buteng di lapangan, ada sebagian jenis bahan pokok sudah mulai mengalami kenaikan harga dan itu masi di nilai harga yang wajar, apalagi ini kondisinya bulan ramadhan ditambah lagi kebutuhan masyarakat yang meningkat.
“Kenaikan harga diprediksi H-7 sebelum lebaran, namun berapa persen kenaikan harganya kami belum dapat ketahui,” ungkap Drs Usman, Kepala Dinas Perindag Buteng saat dikomfirmasi, Kamis (22/04/2021)
Lanjutnya, jika sewaktu-waktu kebutuhan bahan pokok menonjak naik dan tidak terkendali, maka pihaknya akan melakukan langkah-langkah, seperti melakukan tindakan operasi pasar dengan berkordinasi dengan Bulog Baubau.
“Untuk menstabilkan harga, kita menyediakan kebutuhan bahan pokok, dengan mengadakan pasar murah untuk masyarakat yang ada di Buteng,” jelasnya.
Selain itu, ketersedian bahan pokok untuk kebutuhan masyarakat di bulan suci ramadhan 1442 Hijriah masi aman. Dimana, di sejumlah pasar yang ada di Buteng masi dianggap cukup untuk kebutuhan masyarakat.
“Sejak awal Ramadhan hingga sekarang Perindag bersama tim Kabag Ekonomi sudah lakukan pemantauan secara langsung disejumlah pasar dan menurut kami ketersedian kebutuhan bahan pokok masyarakat masi terbilang aman,” tutupnya.
Reporter: Ahmad Subarjo
Editor: Herman Erlangga