BLUD Palagimata Over Kapasitas, Pasien Covid dan Umum Bercampur di IGD

93 views
BLUD RSUD Kota Baubau. (Foto: RRI)

BAUBAU, suryametro.id – Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Baubau masih terus bertambah. BLUD Palagimata yang menjadi salah satu tempat perawatan pasien Covid-19 sudah tak mampu menampung jumlah pasien.

Informasi yang diperoleh redaksi suryametro.id, pasien yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) BLUD Palagimata terus bertambah. Baik pasien umum maupun pasien terkonfirmasi positif terjangkit virus Covid-19.

Ruang isolasi yang digunakan untuk merawat pasien Covid pun terbatas. Resiko bagi pasien umum untuk tertular pun semakin tinggi. Penumpukan pasien di IGD semakin diperparah akibat waktu tunggu hasil PCR yang lama. Karena hasilnya tes masih harus dikirim ke Kendari dikarenakan saat ini bahan baku untuk pemeriksaan PCR di RSUD sementara habis. Alhasil, tak jarang beberapa keluarga pasien yang ingin membawa keluarganya ke BLUD Palagimata disarankan untuk ke fasilitas kesehatan lainnya.

“Contoh paling nyata RS Palagimata. Ruang isolasi terbatas, jadi pasien konfirm dititip di isolasi suspek, karena full juga maka stay di IGD dengan pasien bercampur antara yang konfirmasi dan tidak. Ditambah lagi resiko tertular sangat tinggi. Kasus makin tinggi, tapi Ruangan tidak ditambah. Di ruangan lain juga sudah banyak yang positif. Sampai di manajemen juga silih berganti yang positif,” kata sumber suryametro.id yang enggan disebutkan namanya, Jum’at (16/7/2021).

Hal tersebut diperparah dengan kurangnya tenaga kesehatan. Jika sebelumnya, di IGD ada sepuluh orang dokter jaga yang dibagi dalam dua tim, untuk tim yang jaga minggu ini tinggal dua orang dokter jaga yang harus menangani pasien tersebut.

“10 tenaga dokter di 2 tim jaga. 1 tim jaga 5 orang dokter bertugas selama 1 minggu full. Di tim jaga minggu ini tersisa 2 dokter saja karena 3 dokter lain nya terkonfirmasi positif, sementara tim jaga lain nya juga ada dokter yang terkonfirmasi positif dan saat ini tim tersebut sedang beristrahat. Perawat juga begitu berkurang beberapa karena ada yang isoman dan konfirmasi positif. Ini khusus IGD saja,” lanjutnya.

Ironisnya, dengan kondisi tersebut, Pemkot Baubau bukanya menambah tenaga kesehatan justru sebaliknya. Anggaran penanganan Covid pun dipangkas. Sumber suryametro.id berharap pemerintah secepatnya memberikan solusi atas apa yang terjadi di BLUD Palagimata.

“Tenaga malah dikurangi, dana dipangkas. Pimpinan pengambil kebijakan gagal diplomasi. Sampai tidak punya solusi lain atas masalah di RS. Mestinya kalau memang dari Pemkot tidak bisa kasih solusi, biarkan saja RSUD tutup. Bukan ditutupi dengan sistem tambal-tambal. Seolah-olah kita sedang baik baik saja,” kesalnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Baubau, Roni Mochtar yang dikonfirmasi suryametro.id mengaku belum bisa memberikan komentar atas informasi tersebut.

“Saya belum bisa menanggapi, Dinda. Saya kumpulkan dulu info tentang hal itu,” kata Roni Mochtar, Jum’at (16/7/2021).

Padahal, Roni yang juga merupakan Wakil Ketua III Satgas Covid-19 Kota Baubau telah berstatemen di media ini pada edisi 8 Juli 2021 bahwa tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid masih memadai. Selain itu, ada juga SDM yang siap digunakan tenaganya melalui pengangkatan secara khusus tenaga Covid.

“Karena dimuat tanggal 8 (Juli 2021) berarti isi berita itu merupakan rekaman kondisi sebelum tanggal 8 Juli,” ungkapnya.

“Ini jawabanku tadi (Karena dimuat tanggal 8 berarti isi berita itu merupakan rekaman kondisi sebelum tanggal 8 Juli),” tutup Roni saat wartawan ini saat kembali memastikan kondisi BLUD Palagimata telah over kapasitas.

Penulis : Hariman