BAUBAU, suryametro.id – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Baubau, kini sedang mempersiapkan diri untuk launching Kawasan Sadar Kerukunan Umat Beragama (Kas KUB). Kas KUB di Kecamatan Bungi dan Lea-Lea tersebut, rencananya akan dilaunching langsung oleh Wali Kota Baubau H AS Tamrin.
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota (Wawali) Baubau La Ode Ahmad Monianse, pada rapat persiapan launching Kas KUB di rumah jabatanya, Senin malam (23/8/2021). Dalam rapat tersebut, La Ode Ahmad Monianse menyerahkan baju seragam FKUB, sebagai bentuk partisipasi pribadinya kepada organisasi tersebut.
La Ode Ahmad Monianse, yang juga selaku ketua Dewan Pembina FKUB Kota Baubau menuturkan, launching Kas KUB tersebut direncanakan akan dilaksanakan di rumah jabatan Wali Kota. Hal tersebut dilakukan karena mengingat pandemi Covid-19 masih belum berakhir, sehingga masyarakat yang ikut serta dalam launching tersebut dibatasi jumlahnya.
“Tentunya kita butuh persiapan, dan sebelum launching dilaksanakan, kita harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu tentang tujuan dari kegiatan kita ini. Karena, jangan sampai ide besar yang baik ini tidak dapat dipahami secara utuh oleh masyarakat atau saudara-saudara kita yang Kas KUB ini,” ucapnya dikutip dari laman FB Pemkot Baubau.
Ia berpesan, agar kegiatan tersebut dapat didukung sepenuhnya oleh masyarakat, khususnya yang ada di Kawasan Sadar Kerukunan Umat Beragama tersebut. Untuk itu, memberikan pemahaman kepada masyarakat yang ada di kawasan tersebut sangat penting agar tidak menjadi bumerang dimasa yang akan datang.
“Olehnya itu kita harus mencari momen yang tepat untuk kita pergi berkunjung dan bersilaturahmi di sana. Kalau kita menginginkan masyarakat kita ini rukun, utuh, maka kita yang tergabung dalam FKUB ini harus memberikan contoh terlebih dahulu. Sehingga secara psikologi kita tidak akan ada beban dalam mengajak orang untuk selalu hidup rukun,” jelasnya.
Sebagai organisasi yang membawa visi untuk menciptakan kerukunan, pengurus FKUB harus rukun terlebih dahulu. Pasalnya, tanpa memberi contoh, maka akan sulit bagi FKUB dalam mengajak masyarakat untuk hidup rukun dan berdampingan dalam perbedaan.
“Karena kalau kita yang tergabung dalam FKUB ini tidak rukun, saya kira kita akan kekurangan kosa kata untuk mengucapkan kata rukun itu kepada masyarakat. Karena kita hampir tidak terampil dalam mengajak orang untuk hidup rukun, kalau kita sendiri yang ada di dalam FKUB ini tidak dapat mempraktikkannya,” imbuhnya.
Monianse juga berharap, agar baju seragam yang dibagikan tersebut dapat bermanfaat, serta dapat menjadi simbol keseragaman dalam FKUB Kota Baubau. Pasalnya, dirinya menilai, pakaian seragam dalam sebuah organisasi sangat penting dan dapat berpengaruh terhadap sikap dalam berorganisasi.
“Mudah-mudahan hikmah dari keseragaman kita dalam berpakaian, akan melahirkan kesamaan dalam sudut pandang tentang bagaimana kerukunan itu. Kita hadir dari perbedaan, tetapi saya kira perbedaan bukanlah hal yang membuat kita bercerai berai, namun dapat menjadi sebuah kekuatan yang dapat merekatkan persatuan kita dalam mewujudkan Indonesia yang Maju, khususnya Kota Baubau sebagai kota yang maju, sejahtera, dan berbudaya,” tandasnya.
“Semoga cita-cita besar kita ini dapat menjadi inspirasi bagi kawasan lainya dalam mewujudkan kerukunan dari semua aspek. Karena kerukunan tidak hanya pada aspek Kerukunan Umat Beragama, tetapi dari aspek yang lain seperti perbedaan sudut pandang juga sangat penting untuk kita carikan solusi demi terwujudnya kerukunan secara utuh,” pungkasnya.
Editor : La Ode Muh. Abiddin