Kunker ke Baubau, Menhub Tinjau Bandara Betoambari dan Pelabuhan Murhum

99 views
Kunker ke Baubau, Menhub Tinjau Bandara Betoambari dan Pelabuhan Murhum. Doc. suryametro.id

BAUBAU, suryametro.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, lakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (18/03/2021). Dalam kunkernya itu, Menhub didamping langsung Wali Kota Baubau AS Tamrin melihat langsung kondisi Bandar Udara Betoambari dan Pelabuhan Murhum Kota Baubau.

Kunjungan Menhub Budi Karya Sumadi di Baubau, merupakan kali kedua. Namun, kunjungan kali keduanya ini terbilang singkat, hanya lebih dari satu jam dirinya berada di kota pemilik benteng terluas di dunia ini.

Di samping itu, karena masih pandemi Covid-19, pejabat daerah yang mendampingi Menhub terbatas dan harus dirapid antigen. Bahkan, tidak ada sesi wawancara tatap muka awak media dengan Menhub Budi Karya Sumadi.

Meski begitu, Wali Kota Baubau AS Tamrin ketika dikonfirmasi mengatakan, kunjungan Menhub kali ini sebagai bentuk perhatiannya untuk mengembangkan sarana transportasi perhubungan di Baubau.

Beberapa sarana yang menjadi perhatian Menhub Budi Karya Sumadi untuk dikembangkan, kata dia, yakni Pelabuhan Murhum untuk memudahkan akses keluar-masuk penumpang serta perluasan pelabuhan kontainer.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Wali Kota Baubau, AS Tamrin meninjau langsung kondisi Bandara Betoambari. Doc. suryametro.id

Selain itu juga pengembangan Bandara Betoambari, meliputi perpanjangan landasan pacu dan perluasan terminal Bandara.

“Termasuk yang jadi perhatian pak Menhub juga adalah pelabuhan aspal Nambo/Lawele di Kabupaten Buton. Tapi karena waktunya pak Menhub terbatas sehingga tidak sempat ke sana,” ungkapnya.

Dengan perhatian Menhub tersebut, kata AS Tamrin, Pemkot Baubau berkomitmen menyiapkan lahan secepatnya khususnya untuk pengembangan Bandara Betoambari.

“Saya sudah minta pak Sekda untuk menyiapkan (alokasi anggaran) pembebasan lahannya. Karena tidak boleh terhambat ini pengembangan karena lahannya tidak siap,” ungkap Wali Kota.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Ir Hado Hasina mengatakan, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Ali Mazi melalui program gerakan akselerasi pemerataan pembangunan daratan dan kepulauan atau yang di kenal dengan sebutan Garbarata Sultra, terus digaungkan untuk menuju Sultra yang aman, maju, sejahtera dan bermartabat.

Guna mendukung program kerja tersebut, seluruh potensi sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDA) di wilayah kepulauan dan daratan, terus dimanfaatkan dengan baik sebagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, memajukan daya saing wilayah dan meningkatakan konektivitas kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

Kadishub Sultra, Hado Hasina bersama kepala Bandara Betoambari Nurun Anwar membahas pengembangan Bandara Betoambari di hadapan Gubernur Sultra, Ali Mazi. Doc. suryametro.id

Salah satu program prioritas Garbarata Sultra yaitu peningkatan dan pengembangan sarana transportasi sebagai salah satu fasilitas pendukung yang sangat vital. Untuk mesujudkan itu, Gubernur Sultra telah menyusul sejumlah usulan strategis di bidang perhubungan.

Pengembangan Bandar Udara Betoambari Baubau, menjadi salahs atu poin yang dibahas untuk mendukung program KEK Aspal Buton, penopang pariwisata di Kepulauan Buton dan gerbang transit untuk Indonesia bagian timur.

Beberapa hal yang menjadi bahan pendukung usulan pengembangan Bandara Betoambari antara lain, adanya kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan industri di kawasan Kepulauan Buton.

“Pengembangan bandara yang dimaksud adalah peningkatan runway bandara hingga menjadi 2.500×45 meter, termasuk di dalamnya apron, taxi way, terminal penumpang, dan bangunan penunjang lainnya. Dalam rangka pengembangan bandara itu, pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota Baubau bekerjasama menyiapkan pembebasan lahan seluas 70 hektar,” kata ucap Hado Hasina.

Bandar Udara Betoambari Baubau. Doc. suryametro.id

Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Betoambari Baubau, Nurun Anwar mengatakan, saat ini panjang runway Bandara Betoambari baru 1.800 meter, belum dapat didarati pesawat berukuran besar seperti Boeing. Itu disampaikanya kepada Menhub.

“Menhub menanyakan apakah pesawat Boeing sudah mendarat disini. Kami jawab belum. Nah pak Menteri bilang apa yang diperlukan agar bisa mendarat di sini. Jadi kami bilang harus ada perpanjangan dan pelebaran runway untuk mendukung Boeing minimal 2.250 atau 2.500 sebab sekarang baru 1.800 menuju 2.000 sesuai master plan,” ungkapnya.

Menurut Nurul, kedatangan Menhub ini merupakan perhatiannya untuk Kota Baubau. Sehingga pemerintah daerah diharapkan dapat menyiapkan lahan untuk pengembangan Bandara Betoambari.

“Karena walaupun Pak Menteri sudah berkomitmen membangun tetapi lahannya belum siap, maka itu hanya tetap menunggu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (UPP) Baubau, Pradigdo mengatakan, pengembangan kawasan pelabuhan Murhum sudah dalam perencanaan. Dimana, area bongkar muat kontainer yang saat ini 16.000 meter persegi akan diperluas 4.000 meter persegi ke arah Timur.

“Penjelasan dari pak Kepala Dinas Perhubungan Sultra tadi mereka siap mendukung dengan cara memindahkan dermaga penyeberangan ferry dari Batulo ke Warumusio. Pak menteri juga positif. Mudah-mudahan pelabuhan ini bisa segera dikembangkan,” pungkas Pradigdo.

Advetorial