BAUBAU, suryametro.id – Dalam upaya meningkatkan Pantai Nirwana sebagai kawasan wisata popular, Pemerintah Kota Baubau berencana meningkatkan Infrastruktur di kawasan tersebut. Namun demikian, diperlukan adanya sinergitas dari semua pihak terkait.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse ditemui usai mengikuti dan memimpin rapat koordinasi penanganan kawasan Panati Nirwana, sebagai kawasan strategis Pariwisata Kota Baubau di ruang rapat lantai dua Kantor Wali Kota Baubau, Senin (14/06/2021).
La Ode Ahmad Monianse menuturkan, sinergitas dari semua Dinas terkait tersebut, selain untuk menangani pengembangan kawasan Pantai Nirwana, juga untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Tiap unsur memiliki peran masing-masing mulai dari penarikan retribusi, penataan kawasan parkir, penempatan personel Sat Pol PP, penempatan paramedis, serta aparat keamanan. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya hal-hal buruk yang menimpa para pengunjung,” ujarnya.
La Ode Ahmad Monianse juga menambahkan, dalam penempatan Sat Pol PP tersebut, akan ada personel Sat Pol PP wanita yang ramah dan mahir berbahasa Inggris. Hal tersebut, bertujuan untuk menangani persoalan-persoalan yang kemungkinan akan terjadi pada pengunjung dari kaum wanita.
“Pol PP Wanita ini juga harus mempunyai wawasan luas terkait kepariwisataan di Baubau. Tujuannya agar dapat membantu menyajikan informasi dengan menggunakan bahasa Inggris yang dibutuhkan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara,” imbuhnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga akan menempatkan tim Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang tidak menutup kemungkinan akan terjadi kepada para pengunjung. Untuk itu, La Ode Ahmad Monianse mengimbau agara Dinas Kesehatan Kota Baubau membentuk kader-kader kesehatan.
“Jadi, selain kelompok sadar wisata perlu juga ada kader kesehatan, sebab tidak jarang kasus-kasus kecelakaan terjadi di pantai. Jika situasi ini terjadi, maka pertolongan cepat sangat dibutuhkan, seperti insiden tenggelam, kejang otot, bahkan tindak kekerasan yang menyebabkan pendarahan,” tuturnya.
Lebih lanjut La Ode Ahmad Monianse mengungkapkan, Dinas Lingkungan Hidup juga harus dapat menambah intensitas armada dalam mengangkut sampah di lokasi tersebut. Selain itu, Dinas Koperasi diharapkan dapat menginisiasi pembentukan koperasi yang beranggotakan masyarakat lokal.
“Jadi tadi juga saya sampaikan perlu pengembangan pondok wisata stimulan dari pemerintah dalam hal ini Dinas terkait yang dikolaborasikan dengan koperasi. Sehingga ada stimulan bagi masyarakat lokal, dengan demikian mereka juga dapat meningkatkan perekonomiannya,” pungkasnya.
Reporter : Novi