BAUBAU, suryametro.id – Keinginan pasangan suami istri (Pasutri), Yansur Mursidi (63) dan Nursina (58) untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima di tahun 2021 ini pupus sudah.
Hal itu menyusul adanya kabar pahit dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) yang memutuskan untuk meniadakan pemberangkatan jamaah haji untuk kedua kalinya sejak 2020 lalu sejak virus Covid-19 melanda hampir seluruh belahan dunia.
Padahal, sudah terlintas di benak pasutri ini akan melaksanakan sholat 5 waktu di Makkah, Ihram, Wukuf di Arafah, Tawaf mengelilingi Kakbah, Sai dari Bukit Shafa dan Marwah hingga Tahalul.
Pembatalan pemberangkatan ibadah haji disampaikan langsung oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas melalui konferensi pers nya belum lama ini.
“Kami, pemerintah melalui Kemenag menerbitkan Keputusan Menteri Agama No. 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Pemberangkatan Ibadah Haji 1442 H/2021 M,” kata Yaqut dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (3/6/2021) lalu.
Dengan adanya keputusan pemerintah tersebut, tentunya membuat seluruh jemaah haji kecewa, termasuk Yansur dan Nirsina. Terlebih lagi, untuk masuk dalam kuota tahun 2021 ini, keduanya telah mendaftar untuk bisa diberangkatkan ke tanah suci sejak November 2011 atau 10 tahun yang lalu.
“Sebenarnya sudah mendapat panggilan berangkat haji sejak 2020 lalu, namun terhalang Covid-19 juga pada saat itu. Sampai sekarang ini, ia masih menunggu kepastian dari pemerintah,” kata Yansur kepada awak suryametro.id, Rabu (16/6/2021).
Rasa sedih sudah pasti. Bukan hanya pasangan ini, tetapi perasaan yang sama juga dirasakan ribuan jamaah haji lainnya. Sudah menunggu bertahun-tahun, giliran sudah tiba saatnya, terpaksa harus kembali tertunda karena adanya keputusan pemerintah.
“Rasanya sangat sedih, semua orang menunggu-nunggu untuk dapat beribadah di tanah suci. Mungkin ini belum panggilan,” ucap Yansur.
Pihaknya berharap, jika kedepannya nanti situasi pandemi Covid-19 ini sudah teratasi dan situasi kembali normal, pemerintah dapat memprioritaskan para jamaah haji yang sudah terdaftar tapi belum diberangkatkan sejak 2020 lalu.
“Siapa tahu Tuhan belum menghendaki untuk kami kesana tahun ini. Kami menerima keputusan pemerintah dengan hati yang ikhlas. Kami sadar agama juga melarang jika harus memaksakan diri dalam kondisi seperti ini, selamatkan dulu jiwamu. Memang ibadah itu penting, tetapi dengan mengutamakan keselamatan jiwa seperti yang di harapkan juga oleh jamaah yang lain,” imbuhnya.
Penulis : M1/M2
Editor : La Ode Muh. Abiddin