
ANDOOLO, suryametro.id – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), jalin kerjasama dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Kerjasama itu dilakukan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami sejumlah pelaku usaha.
Nantinya, baik PIP maupun Pemda Konsel bakal ikut menggandeng Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) untuk menerapkan skema pembiayaan lunak tanpa jaminan.
Direktur Utama PIP, Ririn Kadariyah mengatakan, permasalah modal selalu jadi faktor utama bagi setiap pelaku usaha, terkhusus mereka yang merupakan pelaku usaha kecil. Selain itu ada juga dari segi keterampilan, kualitas hingga kendala pada proses pemasaran.
Untuk itu dengan kerjasama ini, tidak hanya dalam bentuk dukungan modal, namun juga berupa pelatihan dan pendampingan serta teknik pemasaran akan diberikan kepada para pelaku usaha.
“Bersama Pemda, kita akan lakukan pendampingan,” kata Ririn Kadariyah dalam sambutannya di kegiatan sosialisasi pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dan pelatihan kewirausahaan bagi pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Konsel, Kamis (28/10/2021).
“Kita berharap hal itu bisa menjadi support pengembangan pelaku usaha di Konsel, termasuk bantuan pemasaran hasil produksi melalui platform berbasis website yang tersedia, dengan harapan masyarakat luas bisa melihat dan menggunakan produk tersebut yang tentunya meningkatkan penghasilan para wirausahawan,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Konsel Surunuddin berharap penuh atas kerjasamanya bersama PIP serta LKBB bisa membantu pelaku usaha kecil untuk mengembangkan usahanya. Yang rata-rata, terkendala terbatasnya permodalan dan minimnya akses ke perbankan akibat tidak adanya jaminan kredit sebagai syarat pembiayaan.
“Sehingga kita menginisiasi sinergi ini bersama PIP dan LKBB seperti Permodalan Nasional Madani (PNM), demi mendorong pengembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para wirausahawan,” ungkapnya.
Kedepan, dirinya berharap bukan hanya menyasar dibidang usaha warung makan, salon, penjahit, pedagang kecil namun, namun perlahan program tersebut akan menyentuh di sektor pengembangan pertanian, perkebunan dan nelayan. Termasuk penyediaan sarana internet menuju Konsel Desa Digital. Juga bagian dari upaya kemudahan pemasaran hasil produksi masyarakat secara online, sekaligus implementasi kebijakan kita dari hulu ke hilir.
“Demi kelancaran proses kerjasama, OPD agar saling berkoordinasi, termasuk pengawasan dan merekomendasikan usahawan yang layak mendapat bantuan. Juga meminta masyarakat usaha, agar menjaga kepercayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan, dalam hal kelancaran pembayaran agar plafon kredit bisa dinaikkan,” harapnya.
Dikesempatan itu, secara simbolis Dirut PIP Ririn menyerahkan pencairan pembiayaan kredit UMi kepada 10 orang yang tergabung dalam satu kelompok usaha sebesar Rp50 juta. Acara juga diselingi dengan pemberian plakat oleh Bupati ke Dirut PIP dan plakat PNM ke Bupati Surunuddin. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi manajemen kewirausahaan bagi para pelaku usaha yang mendapatkan pembiayaan.
Selanjutnya bersama Bupati Surunuddin, Dirut PIP Ririn Kadariyah bertolak ke Desa Amotowo Kecamatan Landono meninjau produksi Kopi Tolaki dan ke Desa Koronua, Kecamatan Sabulakoa melihat langsung produksi selai nanas.
Reporter: Udin
Editor: Herman Erlangga