WANGI-WANGI, suryametro.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno memperkenalkan pakaian adat tenunan khas Wakatobi kepada Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria, HE Peter Shijjarto.
Melalui Postingan di akun Facebooknya, Selasa (16/02/2021) kemarin, terlihat seorang yang akrab disapa Sandiaga Uno tersebut berbincang bersama tamu sembari memperkenalkan pakaian yang sedang ia kenalkan.
“Setiap Selasa kami memakai pakaian nasional dan saya memakai pakaian dari bagian tenggara Sulawesi, pulau Wakatobi dan saya juga ingin menyampaikan salam hangat kepada Perdana Menteri, Viktor Orban,” ucapnya.
Dalam postingannya, ia juga menyebut secara detail asal pakaian yang ia kenakkan tersebut. Disebutkan pakaian tersebut merupakan pakaian adat asal Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Kaledupa merupakan pulau di Sulawesi Tenggara yang terkenal dengan desa tenun tertuanya, yakni Desa Pajam. Pakaian ini dirancang oleh desainer asal Sulawesi Tenggara yang telah mendunia, Kusminto Herman Prasetyo, dengan memberdayakan dan membuka lapangan kerja kepada pengrajin tenun binaan Dekranasda Sulawesi Tenggara,” tulis Sandiaga Uno.
Ia juga dramatis, terkait pariwisata, Indonesia memiliki begitu banyak daya tarik untuk wisatawan Hungaria. Mulai dari Festival seni hingga wisata kuliner, apalagi masyarakat Hungaria senang dengan masakan-masakan pedas. Selain itu, Indonesia juga memiliki begitu banyak pantai yang sangat indah dan ini akan menjadi destinasi utama bagi wisatawan Hungaria.
“Mudah-mudahan dengan berbagai persiapan yang sedang kita lakukan saat ini, pasca pandemi nanti kita akan bangkit lebih baik, lapangan kerja yang menjadi harapan banyak masyarakat terbuka luas,” tutupnya.
Atas postingan tersebut, netizen yang mengaku dari Wakatobipun merasa bangga dan kasih kepada bapak Menteri.
Salam dari Kaledupa, pak terimakasih, sudah memakai tenun ikat dari daerah kami tercinta, ucap pemilik akun La Ode Rinulsad.
Reporter: Samidin
Editor: La Ode Muh. Abiddin