PALOPO, suryametro.id – Kota Palopo kembali ditetapkan sebagai zona merah penyebaran virus Covid-19. Hal ini mengingat terus meningkatnya jumlah pasien yang terindikasi positif Covid-19.
Hasilnya, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 pun diterapkan. Padahal, sehari sebelumnya Kota Palopo masih masuk dalam status PPKM Level 3.
Hal itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kota Palopo, dr. Ishaq Iskandar, Selasa, 27 Juli 2021 seperti dikutip dari media cariberita.id.
“Iya benar, Palopo merah lagi. Kita berada pada kondisi PPKM Level 4,” kata dr. Ishak.
Berdasarkan data yang dihimpun, per tanggal 27 Juli 2021, trend positif Covid-19 di Kota Palopo tercatat sebanyak 238 orang. Dengan rincian 138 positif, 51 orang tengah menjalani perawatan di rumah sakit, 67 orang menjalani isolasi mandiri di rumah. Dan sebanyak 20 orang menjalani isolasi mandiri di hotel sebagai duta Covid-19.
Untuk jumlah kasus meninggal dunia akibat Covid-19 sampai saat ini berjumlah 65 orang. Pemerintah pun tak henti-hentinya menghimbau kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Meningkatnya kasus positiv Covid-19 di Kota Palopo ini pun mendapat respon dari Direktur Komunikasi Politik Lingkar Jurnal Indonesia (LJI), Andi Taufiq Aris (ATA). Ia menilai, terus meningkatnya kasus positif Covid-19 di Palopo harus menjadi perhatian serius Pemkot Palopo.
“Penanganan covid 19 ini bukan pekerjaan yang mudah, harus pemerintah setempat harus libatkan semua stakeholder. Termasuk tokoh-tokoh masyarakat, pemuda dan perempuan,” tegas ATA kepada suryametro.id, Rabu, 28 Juli 2021.
Selain itu, ATA juga meminta kepada pemerintah jangan hanya menerapkan aturan PPKM Level 4 sementara kebutuhan masyarakat tidak diperhatikan. Pemerintah harus terus hadir dalam memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat penerapan PPKM Level 4 ini.
Dalam kesempatan itu, ATA juga menyoroti kekompakan antara Wali Kota Palopo, Muhammad Judas Amir dan Wakilnya, Rahmat Basri Bandaso. Ia meminta keduanya agar kompak dalam menyelesaikan persoalan Covid-19 yang terus meningkat di Kota Palopo.
“Kekompakan wali kota dan wakil wali kota disini teruji. Kesampingkan urusan politik utamakan keselamatan nyawa warga. Warga harus bersatu saling bantu, saling ingat dan saling jaga. Pilwali masih jauh, tapi Covid ini ada didepan mata,” tegasnya.
Terakhir, ATA juga meminta kepada Pemkot Palopo agar dalam pengelolaan anggaran Covid-19 dilakukan secara transparan.
“Pemkot Palopo harus terbuka soal anggaran Covid ini, karena wajar jika publik mempertanyakan soalnya Palopo zona merah,” tutupnya.
Penulis : Hariman